Bandung -
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam UIN SGD
Bandugng melakukan aksi penolakan kampus mereka dijadikan lading
penyebaran paham liberal dan Syiah.
Mereka melakukan orasi di depan gedung
yang hendak mengadakan acara “Diskusi Lintas Mazhab” yang
diselenggarakan oleh Jurusan Perbandingan Mazdhab dan Hukum (PMH)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung,
Senin (09/5/2016).
Menurut pihak panitia yang hendak menjadi
pembiacara sendiri adalah Jalaludin Rahmat (Syiah/IJABI), Ulil Abshar
Abdalla (JIL), Marzuki Wahid (NU) dan Ayat Dimyati (Muhammadiyah). Dalam
orasinya beberapa mahasiswa mengajak rekan-rekan untuk membersihkan
kampus UIN Bandung dari paham liberal.
“Bagi rekan-rekan mahasiswa yang masih mempunyai hati nurani mari kita tolak paham liberal dari kampus kita,” ajaknya.
Menurut beberapa orator, paham liberal
termasuk Syiah sangat membahayakan kehidupan beragama dan berbangsa.
Sebab,sambungnya,kebebasan berekspresi bukan wujud dari toleransi akan
tetapi justru mengaburkan pengamalan beragama yang hakiki.
“Yang hak tidak mungkin hidup dengan kebathilan. Toleransi jangan kebablasan dengan melukai dan melecehkan agama,”ungkapnya.
Beberapa mahasiswa juga tampak membagikan
selebaran tentang paham liberal kepada setiap orang yang lewat. Mereka
juga meminta rekan-rekannya untuk menandatangani spanduk yang berisikan
penolakan paham liberal serta mendukung gerakan membebaskan kampus UIN
SGD dari segala bentuk pemikiran liberal.
Meski mendapat penolakan, acara diskusi
tetap berlangsung dengan kondusif hingga akhir acara. Namun tiga
narasumber tidak bisa hadir atau membatalkan diri yakni Ulil Abshar
Abdalla (JIL) Jalaludin Rakhmat (Syiah/IJABI) serta Marzuki Wahid. Tamu
undangan dan peserta diskusi yang sudah memenuhi ruangan baru memperoleh
kepastian setelah Azmi Ro’yal Aeni selaku ketua panitia acara
memberikan informasi bahwa kedua narasumber tersebut tidak bisa hadir
atau mebatalkan diri. Menurut Azmi, Ulil sendiri pada awalnya sudah
dalam perjalanan menuju Bandung,namun ditengah jalan mendadak
membatalkan hadir.
“Melalui komunikas WA panitia diyakinkan
bahwa mas Ulil bisa hadir karena jam 05.00 pagi tadi sudah berangkat
dari Jakarta menuju Bandung. Namun mohon maaf, saat masih dalam
perjalanan mas Ulil mendadak membatalkan hadir disini,”ujarnya di atas
mimbar usai memberi sambutan.
Ia menambahkan menurut informasi yang
diperolehnya, alasan pembatalan tersebut karena Ulil mengaku mendapat
ancaman yang dapat membahayakan keselamatan dirinya. Dengan alasan
tersebut akhirnya Ulil lebih memilih untuk kembali ke Jakarta. Ia
sendiri tidak menjelaskan siapa pihak yang mengancam tersebut.
“Mohon maaf kepada rekan panitia dan
peserta diskusi serta para narasumber, dengan pertimbangan keselamatan,
saya batalkan acara di UIN Bandung hari ini,” ujar Azmi sambil
membacakan isi pesan WhatsApp dari Ulil.
Sementara itu terkait batalnya Jalaludin
Rahmat menjadi pembicara, Azmi menjelaskan bahwa sehari sebelumnya pihak
panitia sudah menemuinya di rumah yang bersangkutan dan memperoleh
kepastian bahwa Jalaludin bisa hadir. Namun, sambungnya, mendadak yang
bersangkutan juga menginformasikan bahwa karena ada acara yang tidak
bisa diwakilkan Jalal pun batal hadir.
“Kami dari panitia sudah menemui Pak
Jalal, namun mohon maaf katanya pak Jalal ada tugas dari Negara yakni
sedang di Kuala Lumpur Malaysia, Pak Jalal tidak bisa hadir,” jelasnya.
Begitu pun dengan pembicara lainnya,
Marzuki Wahid yang juga batal hadir. Azmi sendiri memberikan informasi
bahwa sebenarnya yang bersangkutan juga pada hari ini sudah dalam
perjalanan menuju UIN Bandung, namun mendadak yang bersangkutan
membatalkan hadir disebabkan ibunya sakit. “Pak Marzkui juga mohon maaf
tidak bisa hadir karena orangtuanya sedang sakit dan masuk rumah sakit,”
jelasnya.
Meski tiga narasumber batal hadir,
memastikan bahwa acara diskusi tetap dilaksanakan dengan menghadirkan
narasumber pengganti. Jalaludin Rahmat sendiri digantikan oleh Babul
Ulum yang merupakan anggota Dewan Syuro IJABI. Sementara pembicara yang
memastikan bisa tampil sesuai jadwal hanya Ayat Dimyati yang merupakan
mantan Ketua PW Muhamadiyah Jabar.
rep: suwandi
red: shodiq ramadhan
Sumber : (SI Online)


0 Response to "Ditolak Mahasiswa, Jalal dan Ulil Batal Datangi Diskusi di UIN Bandung"
Posting Komentar